
Hai sobat kakatua………kita semua tahu si jambul kuning di kepulauan Masalembu (Cacatua sulphurea abbotti) adalah burung paling terancam punah dan paling langka, dan saat ini hanya dapat dijumpai di pulau Masakambing saja. Oleh karena itu Konservasi Kakatua Indonesia – The Indonesian Parrot Project (KKI - IPP) bersama Masyarakat Masakambing sejak lima tahun terakhir terus berupaya meningkatkan populasi dan habitatnya agar terus lestari. Si jambul kuning dari pulau Masalembu ini merupakan jenis kakatua satu-satunya yang hidup di wilayah barat Indonesia. Keunikan ini menjadikan sebuah kebanggaan bagi masyarakat Masakambing dan Masalembu. Melindungi si

Melindungi mangrove, selain akan menjaga kelestarian si jambul kuning juga tentunya akan memberikan segudang manfaat lainnya bagi manusia. Bagi masyarakat kepulauan seperti di Masakambing, kehadiran mangrove tentu sangat penting terutama untuk menjadi benteng pertama untuk menghindari abrasi, tempat berpijah bagi beberapa jenis ikan dan biota laut lainnya sehingga akan berdampak pada hasil laut yang lebih banyak dibandingkan wilayah yang tidak memiliki hutan mangrove. Selain itu pula beberapa jenis mangrove memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi seperti pengolahan buah pidada menjadi makanan, begitu juga dengan daun jeruju, buah api-api dan lendur yang juga dapat di jadikan bahan makanan dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Pelestarian mangrove ini selain dengan mengajak seluruh masyarakat mempertahankan mangrove yang ada, selain itu pula mencoba melakukan pembibitan dan penanaman kembali.
Pembibitan Mangrove

Penanaman Mangrove
Setelah pembibitan berjalan sekitar 6-8 bulan, maka dengan pertimbangan musim angin barat dan sebagainya, maka bibit seg

Proses penanaman mangrove ini diharapkan dapat terus berjalan, mengingat manfaat yang memang sangat besar, tidak hanya untuk masyarakat Masakambing, tapi juga burung kakatua khas Masakambing, yang memang memanfaatkan mangrove untuk pohon pakan dan pohon sarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar