Perkumpulan Konservasi Kakatua Indonesia (KKI) adalah organisasi non-profit yang berdiri pada tanggal 27 Februari 2007 dan telah teregistrasi di Kemenkum HAM melalui Berita Negara No. C-01.HT.01.03.TH.2007. KKI adalah lembaga yang fokus dalam upaya konservasi burung paruh bengkok asli Indonesia sehingga dapat memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat secara berkelanjutan.
11 Mei 2024, ditemani cuaca kota Ambon yang berawan diselingi rintik-rintik hujan, sekelompok anak muda telah duduk menunggu di rumah payung FMIPA. Pagi itu memang jadwal para member KKI pengamatan burung, di kampus Unpatti tercinta. Kegiatan rutin ini merupakan ajang mengasah kemampuan para member dalam mengidentifikasi, mengasah kejelian mereka, kesabaran dan kedisiplinan. Meskipun cuaca sedang tidak terlalu bersahabat namun antusiasme peseta pengamatan sangat tinggi. Sekitar 12 member yang bergabung dalam pengamatan ini semuanya merupakan mahasiswa jurusan Biologi FMIPA Unpatti. Agar pengamatan lebih fokus maka kami coba bagi menjadi tiga tim. Tak lupa sebelum memulai mengamati kami melakukan briefing teknis pengamatan telebih dahulu, pembagian binocular dan tata cara pengisian work sheet.
Taman Nasional Manusela
Kekayaan alam serta panorama indah di Taman Nasional Masnusela sudah terkenal hingga mancanegara. Bahkan, TN Manusela masuk salah satu daerah konservasi alam terindah yang ada di Indonesia. TN Manusela memiliki luas 1,890 km2 ini merupakan surga bagi para pengamat burung untuk birdwatching dan fotografi. Terdapat sekitar 11 jenis burung paruh bengkok di TN Manusela. Jumlah jenis yang lumayan banyak dalam satu kawasan, dan terdapat tiga jenis yang endemik, diantaranya: (1) Kakatua maluku Cacatua moluccensis; (2) Nuri telinga biru Eos semilarvata; dan (3) Kasturi tengkuk ungu Lorius domicella.
Kakatua-kecil jambul-kuning (Cacatua sulphurea), menjadi salah satu spesies burung kakatua yang paling terancam punah di Indonesia. Meskipun umumnya tersebar luas di wilayah Indonesia Tengah, namun dalam kurun waktu 40 tahun terakhir terdapat penurunan jumlah yang sangat signifikan pada populasinya. Situasi ini menunjukkan penyusutan besar dan ancaman serius terhadap keberlangsungan spesies ini di seluruh daerah penyebarannya.
Kakatua maluku, Cacatua moluccensis, yang juga dikenal sebagai Kakatua Seram, merupakan salah satu kakatua yang terancam punah yaitu dengan status “Rentan” berdasarkan buku data list merah IUCN. di Indonesia. Kakatua maluku (Cacatua moluccensis) merupakan satwa endemik Maluku Selatan dan mempunyai risiko kepunahan lebih tinggi dibandingkan dengan jenis lain yang mempunyai wilayah sebaran lebih luas. Perburuan dan penyelundupan ilegal merupakan ancaman utama bagi spesies iconic ini. Tidak ada catatan terbaru mengenai populasi jenis ini di Saparua, Haruku, Nusa laut dan Buano. populasinya mungkin hanya bertahan di satu wilayah di Ambon, hanya menyisakan hampir seluruh populasi di Seram, yang dulunya melimpah, namun kini mengalami penurunan secara cepat, termasuk sekitar 20-40% penurunannya di satu wilayah selama tahun 1990an.
Langkah-langkah konservatif merupakan sebuah cara agar sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dapat terjaga dan tetap seimbang. Hubungan timbal balik antar unsur dalam sumberdaya alam hayati dapat berdampak pada ekosistem, termasuk keberadaan burung di dalamnya.